Jumat, 09 Desember 2016

Lanjutan Review Dinamika...

A.    Hari ke-3 Dinamika PKN-STAN 2015 (Sabtu, 10 Oktober 2015)
      Pengenalan Lingkungan Akademik
Pada hari ke-3 Dinamika, kami maba-miba PKN-STAN 2015 memakai seragam yang berbeda dari hari-hari Dinamika sebelumnya, karena pada sesi ini kami akan bermain-main (out bond). Password untuk hari ini adalah “Berani berbuat berani bertanggungjawab” Di hari sebelumnya kami sudah diberitahu barang" tambahan apa saja yang harus dibawa, seperti slayer dan kertas karton berdiameter 40 cm. Kami juga diberitahu untuk memakai kaos Dinamika yang akan dibagikan oleh raka dan rakanita asistensi kami serta memakai celana olahraga panjang (celana training).
Permainan out bond tersebut antara lain,
1.      Memasukkan paku ke botol : Permainan ini dengan menggunakan slayer yang dibawa masing-masing peserta untuk menutup mata, lalu tiap-tiap orang memegang satu tali raffia yang dipusatnya sudah diberikan paku. Lalu ada satu orang dari kelompok tersebut yang mengoordinasikan kelompok agar paku tersebut masung kedalam botol.
2.      Estafet bola dengan kertas   : Permainan ini diawali dengan maba yang harus mengalirkan 4 bola warna hingga sampai ketempat miba tanpa terjatuh. Apabila bola terjatuh maka harus diulang dari awal.
3.      Estafet karet dengan sedotan: Permainan ini diawali dengan maba yang harus mengestafetkan karet dengan sedotan dengan tangan dibelakang dilanjutkan dengan miba.
4.      Buaya : Dengan karton atau kertas tebal yang dibawa masing-masing peserta, kami harus menyebrangi ‘sungai’ dengan estafet karton diawali oleh maba tanpa tertangkap oleh buaya ( tertangkap adalah buaya dapat mengambil karton ) dalam hal ini buaya adalah raka atau rakanita asistensi dari kelompok lain.
5.      Tabung Helium : Seluruh anggota kelompok memegang tabung helium dan harus menaruh kelantai selurus mungkin.
6.      Bingo : Permainan ini berisi kegiatan untuk lebih mengenal masing-masing orang dalam kelompok. Permainan ini berisikan penyataan-pernyataan tentang ‘siapa dalam kelompok yang seperti ini’ lalu minta tanda tangannya.
Selesai permainan out bond, kami melanjutkan acara dinamika kelompok dan kami di moving-kan menuju gedung D. Disini kami berkumpul satu kelompok dalam satu ruang kelas dan disana raka juga rakanita asistensi masing-masing kelompok mengadakan sesi tanya jawab dengan cara cerdas cermat kelompok. Materi yang diujikan adalah materi dinamika pada hari ke-1 dan hari ke-2, selain bertujuan untuk melihat sampai sejauh mana kami memahami dan menangkap materi pada 2 hari sebelumnya. Alhamdulilah saya dapat membantu kelompok dalam menjawab pertanyaan. Ada tiga kelompok yakni Oek-Oek, Orletto, dan Siwa. Saya masuk di kelompok Orletto. Nama kelompok ini kami ambil dari jingle kelompok kami Rakca 40. Pelajaran yang dapat dipetik pada hari ini adalah kerja sama, kekompakan, mengenal satu dengan yang lain, mampu bersosialisasi dengan baik, adanya kepercayaan terhadap masing-masing anggota kelompok.
B.     Hari ke-4 Dinamika PKN-STAN 2015 (Sabtu, 17 Oktober 2015)
Eksistensi sebagai Makhluk Berketuhanan
             Password Dinamika hari ke-4 adalah “Respect is earned, not taught”. Pada dinamika hari ke-4 ini  bertemakan keagamaan. Jadi kami dikelompokkan berdasarkan agama masing-masing. Bagi yang beragama Islam bertempat di Student Center, Kristen di Gedung G, Katholik di Gedung I, dan Hindu-Budha juga di Gedung I. Saya bertempat di SC dan mendapat kelompok 79.  Dipandu oleh kakak-kakak dari MBM (Masjid Baitul Maal) kami mengikuti acara dengan khidmat apalagi narasumber yang didatangkan luar biasa. Pada acara pertama tanggal 17 Oktober 2015, narasumber kita adalah Bapak Mahendra dan Bapak Budi. Beliau mengatakan bahwa seorang mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang dapat menyeimbangkan antara kuliah, belajar, beribadah dan beribadah karena pemuda adalah sebuah potensi yang dapat mengubah bangsa.Di kampus ini Bapak Mahendra harapkan bahwa tiap-tiap mahasiswa tidak hanya fokus untuk belajar tapi juga harus bisa membagi waktunya untuk berorganisasi dan belajar di lingkungan nonakademis, karena di dunia kerja nanti bukan hanya hard skill yang diliat tapi juga dengan soft skill. Aktif di dalam atau di luar kampus juga bisa dilakukan dengan cara aktif dalam lembaga keagamaan. Mendekatkan diri kepada Allah adalah kunci utama untuk dapat bertahan di kampus ini. Allah akan membantu hambanya yang meminta serta memohon kepadanya, maka memintalah kepada-Nya agar kita dapat kuat dan bertahan di kampus ini. Bapak Budi juga mengatakan bahwa dibalik semua jerih payah dan usaha kita ada orang tua yang menunggu hasil dari pembelajaran yang kita lakukan dikampus ini. Apabila kita belum bisa membahagiakan kedua orang tua kita secara utuh, paling tidak jangan menyakiti hatinya. Dan yang terpenting ada 4 hal utama yang harus kita jaga dan tidak boleh kita kecewakan dalam hidup kita yaitu orang tua, agama, Negara, dan nantinya mertua kita.
            Acara selanjutnya adalah acara yang paling mengesankan bagi saya karena kami kedatangan pembicara yang merupakan seniman sastra. Beliau yang membuat novel “Ketika Mas Gagah Pergi”. Adalah Ibu Helvy Tiana Rosa yang merupakan kakak dari penulis buku islami ternama yaitu Asma Nadia.Dengan membawa tema “ Hijrah dan Keindahan Berislam “ Ibu Helvi memperkenalkan rumah produksi filmnya yang sebentar lagi akan meluncurkan film KMGP ( Ketika Mas Gagah Pergi ). Beliau bercerita bahwa awalnya film KMGP diadaptasi dari novel yang ia tulis sendiri pada tahun 1992 dan rencananya akan sudah akan difilm kan sejak tahun 2003. Namun, tidak diproduksi selama 12 tahun karena banyak pertimbangan, dan ada 3 penghambat utama yaitu sponsor rokok, sponsor minuman keras, dan adegan banyak yang tidak memakai jilbab. Tapi, akhirnya diawal tahun 2016 film KMGP akan ditayangkan. Ibu Helvi berharap bahwa sosok Mas Gagah akan menjadi icon anak muda Indonesia dimana Mas Gagah di film ini adalah sebuah sosok yang sudah mengetahui keindahan islam secara utuh dan menemukan arti hidup. Datangnya Ibu Helvi sebagai pembicara  juga ditemani dengan salah satu pemain dari KMGP yaitu Masadji Wijayanto. Adanya Masadji di lokakarya tanggal 17 Oktober 2015 itu sukses membuat para miba histeris dan lebih bersemangat mengikuti lokakarya ke-2 saat itu dikarenakan sosok Masadji yang sangat good looking. Inti dari tema ini adalah hijrah pasti akan dialami tiap-tiap manusia. Namun, hijrah tidak akan datang sendirinya. Hijrah akan datang apabila sang manusia berusaha untuk mencari kemana dan dimana hijrahnya itu. Istiqomah anadalah kunci utama dari menjadi sosok manusia yang lebih baik. Istiqomah adalah konsisten menjalankan yang baik dan benar menurut ajaran Islam, resisten terhadap hal-hal yang buruk dan dilarang oleh agama, dan persisten terhadap ajaran Islam dan lebih gigih serta tekun dalam mencari makna hijrah. InsyaAllah, Ibu Helvi yakin bahwa kita dapat menemukan arti hijrah bagi diri kita sendiri.
             Selesai itu, kami dilanjutkan dengan mentoring bersama mentor kami, Kak Retno yang akrab dipanggil Kak Eno. Kami saling bertukar cerita. Setelah itu, kami kembali dibariskan untuk apel sore dan pulang.

C.    Hari ke-5 Dinamika PKN-STAN 2015 (Sabtu, 24 Oktober 2015)
Pembentukan Karakter
Empat minggu sudah berlalu, kini sampailah pada minggu kelima dimana Dinamika PKN STAN 2015 di mulai. Password Hari Ke-5 Dinamika PKN-STAN 2015 adalah “The best thing in the word is when you can give your smile to other people”. Acara hari ini diisi dengan motivasi agar kami dapat lebih bersemangat mengikuti perkuliahan di PKN STAN ini. Motivator pertama yang datang adalah Bapak Bambang Widjajarso, Ak., Mba. yang  juga merupakan alumni DIII STAN dan melanjutkan S2 ekonomi di Kentucky University USA. Tema yang diangkat dalam  motivasi kali ini adalah “ Mental Juara Mahasiswa PKN STAN “. Beliau mengatakan bahwa jika ingin sukses, maka kami harus serius, rajin berlatih, memiliki mental yang kuat dalam menghadapi masalah apapun. Buatlah planning, seperti pohon harapan, rajinlah memupuk harapan. Mimpi membuat kita tidak bisa tidur jarena ingin segera mewujudkannnya. Cara membangkitkan mental juara, anatara lain:
1.         Berani bermimpi;
2.         Kuatkan tekad untuk mewujudkan mimpi;
3.         Kembangkan sikap kreatif;
4.         Kembangkan sikap pantang menyarah;
5.         Kembangkan sikap terbuka.
Pembicara selanjutnya ada 3 narasumber berbeda yaitu Kak Muhammad Khaidir Rizky Harahap yang merupakan coordinator pelaksanaan dinamika 2014, Bapak Margono yang merupakan dosen PKN STAN, dan Prof. Dr. Haryono Umar yang merupakan guru besar STIE Muhammadiyah Jakarta. Perbincangan kali ini bertemakan “ Paradigma Mahasiswa “.  Kami banyak dijelaskan tentang bagaimana untuk bertahan di PKN STAN. Mahasiswa, sejatinya sudah mempunyai visi dan misi, sudah tahu apa cita-cita dan target yang akan diraih, serta sudah memahami bagaimana cara mencapainya. Para narasumber juga menjelaskan bagaimana perekonomian Indonesia sedang sangat krisis orang yang memahami dan mengerti keuangan, namun, harapan terbesar adalah para mahasiswa dan mahasiswi PKN STAN. Dalam motivasi ini, ketiga narasumber berharap bahwa semua maba dan miba PKN STAN agar bisa menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill .Sikap dan perilaku juga harus ditingkatkan, membudayakan 5S yang menjadi identitas dari Kementrian Keuangan. Dan yang terpenting adalah bagaimana kita bisa membagi waktu sebaik mungkin agar tetap memprioritaskan belajar tanpa melupakan pentingnya berorganisasi dan bersosialisasi di kampus.Dan yang terakhir, sebagai mahasiswa, kami dituntut untuk mampu mengenali diri sendiri, meperbaiki diri, mengetahui cara belajar diri sendiri, dan bisa memilih organisasi yang sesuai minat dan bakat agar tidak memberatkan kita selama berada di kampus guna menyalurkan hobi kita agar tetap semangat untuk mengikuti perkuliahan.
Setelah acara selesai mengikuti acara, kami pun sudah diperbolehkan pulang. Tapi tidak berlaku bagi saya karena telah melakukan pelanggaran yakni membawa barang yang seharusnya tidak dibawa. Hal ini bukan saya sengaja melainkan ada suatu kertas yang saya sendiri tidak tahu mengapa ada kertas oil di selipan tas bagian belakang yang kebanyakan orang tidak menyadari juga. Untuk ke depannya, saya harus lebih teliti lagi dalam mengecek sesuatu.